Thursday 28 May 2015

Fakta dari asal suara terompet di benua eropa

Warga di Jerman, Kanada, Amerika Serikat (AS), Ukraina dan Belarusia mengaku mendengar suara aneh mirip bunyi terompet itu.

Pada tahun 2008, fenomena suara aneh mirip bunyi terompet terdengar warga di Belarusia. Fenomena itu direkam dan diunggah ke YouTube oleh seorang pengguna YouTube secara anonim.

Kemudian, pada Juni 2013, Kimberly Wookey, seorang warga di Kanada, mencatat beberapa suara aneh yang muncul dari langit.

Pada tahun ini, fenomena itu muncul lagi pada 7 Mei 2015 lalu. “Saya pribadi tidak percaya ini terkait agama, saya juga tidak saya percaya itu adalah alien, grader, kereta api, konstruksi, dan lain-lain,” tulis Wookey. ”Saya percaya itu bisa jadi fenomena geofisika.”

Warga Montana, AS, Aaron Traylor, juga memiliki pengalaman dengan suara aneh dari langit itu. ”Saya mendapat mimpi buruk sejak saya mengunggah suara aneh yang sangat menakutkan. Saya melihat ke arah langit yang mengerikan, ini mimpi buruk yang mengerikan,” tulis Traylor, yang dikutip dari Metro, Selasa (26/5/2015).

”Istri saya membangunkan saya dari mimpi tadi malam, di mana dia mengatakan bahwa saya menjerit. Dia tidak pernah mendengar saya berteriak seperti ini sebelumnya,” lanjut dia.

Sementara itu, Badan Antariksa AS (NASA) angkat bicara soal fenomena aneh yang terdengar di beberapa negara ini. Menurut NASA bunyi itu kemungkinan berasal dari kebisingan di Bumi.

“Jika manusia memiliki antena radio bukan telinga, kita akan mendengar sebuah simfoni luar biasa dari suara-suara aneh yang datang dari planet kita sendiri. Para ilmuwan menyebutnya 'tweeks', 'whistlers'dan 'Sferics',” bunyi pernyataan NASA.

”Mereka terdengar seperti musik dari latar belakang film fiksi ilmiah, tapi ini bukan fiksi ilmiah. Ini emisi dari bumi yang nyata, meskipun kami sebagian besar tidak menyadarinya,” imbuh NASA.

Menurut ahli geologi

Fenomena suara dan dengungan misterius di langit Amerika dan Eropa menimbulkan berbagai opini dan hipotesa dari berbagai kalangan. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa suara tersebut berasal dari perut Bumi dan kecil kemungkinan berasal dari luar angkasa. Gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta pada tahun 2006 memberikan sebuah contoh mengenai suara yang terjadi karena fenomena alam. Menurut ahli geologi, suara "glung" tersebut terjadi karena adanya pergeseran kerak bumi.

"Hubungannya dengan gempa mestinya dengan pergeseran kerak bumi. Suara itu pernah terjadi pada gempa tahun 2006 di daerah Imogiri," ujar geolog Sari Bahagiarti saat dihubungi detikcom, Senin (25/5/2015).

Dia menjelaskan bahwa suara terjadi karena adanya rongga di bawah tanah saat kerak bumi mengalami pergeseran. "Bunyi tersebut terjadi karena ada rongga di bawah tanah, dan hal itu terjadi karena ada rongga di bawah permukaan dan geseran kulit kerak Bumi yang menimbulkan gaung," jelasnya.

Walaupun begitu, dirinya mengatakan bahwa suara atau gaung tersebut diketahui dari kesaksian masyarakat setempat yang mendengar. Beberapa pendapat mengatakan bahwa suara tersebut mirip suara drumband, namun Sari memberikan pendapat berbeda.

"Mungkin bukan terdengar seperti suara drumband ya, namun lebih kepada gaung. Tapi suara itu terdengar menurut pengakuan masyarakat, kami peneliti belum pernah mendengar," kata dia.

Sebagai seorang geolog, dirinya mengatakan bahwa ada kemungkinan terjadinya suara atau gaung karena adanya pergeseran kerak bumi. Namun fenomena suara di langit, dirinya tak bisa menjelaskan lebih lanjut.

"Kami melakukan penelitian geofisika dan memang kemungkinan di bawah permukaan itu ada semacam rongga dan rongga itu bisa menimbulkan suara. Tapi mengenai fenomena suara seperti itu, lebih berhubungan ke ilmu klimatologi," tutupnya.

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com